1 Provinsi, 4 adat, 6 Sahabat….

Assalammu’alaikum, hari ini saya mulai menuliskan sedikit tentang adat yang saya kenal dari para sahabat saya, sebuah kebahagiaan saat bertemu dengan para sahabat ini,  dengan beragam cerita dan pengalaman dan juga adat atau kebiasaan  yang berbeda. Obrolan paling menarik tentang adat adalah makanan, acara pernikahan dan oleh-oleh yang sering mereka bawa ke Banda aceh dimana kami berjumpa, and,,,,, here we go,,, ini lah para sahabat saya:

  1. Rika sutrisna Sari (Meulaboh,) ACEH BARAT

Karna kita akan ngebahas soal adat/kebiasaan daerah, kita mulai dari daerah paling barat, yaitu Meulaboh, Aceh Barat. Dia adalah Rika Sutrisna sari, gadis yang biasa dipanggil rika ini adalah sahabat yang pertama kali saya sapa, yaitu pada saat Orientasi Perkenalan (OSPEK) IAIN AR-RANIRY tahun 2008, Alhamdulillah jalinan silaturrahmi terjalin hingga sekarang . perkenalan rika udah dulu, sekarang kita bahas soal adat dan kebiasaan daerah meulaboh :

  1. Makanan

Makanan yang biasa ada di daerah melaboh yaitu aceh barat, adalah, jeng jeng jeng ehm,,,,yang paling nyami adalah “Kuah Jruek”… hihihi kuah ini asem2 leumak meunan lah,, ada sayurnya, seperti kuah pliek, yang menarik adalah, kuahnya pakek DUREN (Durian) duriannya di “Peujruk” dulu atau di asamkan dulu., selanjutnya Daging! seusai liburan, rika pernah bawa daging rendang, bumbunya hampir sama dengan daerah saya, kering dan maknyus, ketika gigitan pertama, saya merasakan keanehan, kenapa dagingnya agak keras, dan juga serat dagingnya besar-bersar,,, ternyata oh ternyata, itu daging kerbauuuu,,, wah,, seumur-umur saya belum pernah makan daging kerbau, ternyata, daerah meulaboh memang selalu menggunakan daging kerbau, baik untuk acara atau sehari-hari atau  untuk ber-Qurban. Kalau kue, rika sering bawa pulang kue bolu buatan bundanya,,, nyam nyam,,, 😀

  1. Bahasa dan Pesta Pernikahan

Bahasa Daerah Aceh Barat atau meulaboh memiliki dialek yang hampir sama dengan aceh besar, ada suara di bagian tenggorokan, atau jika mengucap huruf “R” adanya intonasi double. “RR” “ Bak Rrambot, SeiRRibe” :D, dan ada beberapa kata yang maknanya sama tapi tidak digunakan di dearah saya. kemudian pernikahan, soal pernikahan, kami belum membahas secara detail, secara umum, pesta perkawinannya hampir sama dengan daerah saya, hanya berlangsung satu hari J

 

  1. Muliawati (Aceh Besar)

Dari daerah aceh besar, saya punya sahabat namanya muliawati, kami bisa dibilang kembar, nama kami kembar, ada watinya :D. Walaupun mulia tingga di daerah aceh besar, tapi dia mirip sekali dengan orang india, hidungnya mancung kulitnya hitam manis, dan nama desa nya seperti bahasa india gitu, lamnga,, :D.

  1. Makanan

Makanan dari daerah aceh besar hampir sama dengan daerah aceh jalan medan banda aceh, seperti meuseukat, dodol. Yang khas dari aceh besar adalah kari nya, mereka sengaja memasak kari kambing atau kari sapi sampai kuahnya berwarna hitam, dan memberi nama kuah kari itu dengan sebutan “kuah Beulangong” atau kuah wajan besar entah dikarenakan punggung kuahnya hampir hitam seperti warna wajan yang dibakar oleh api. Tapi cukup enak. Karena masakan ini di hadirkan pada segala acara. Seperti acara keumukoh ata panen besar, acara sunatan, acara maulid dan pastinya di acara pesta pernikahan.

 

  1. Bahasa dan adat pesta Pernikahan

Dari bahasa dan dialeknya, Acceh Besar hampir sama dengan aceh barat, ada suara R yang terdengar double tapi mereka lebih kental lagi. Dan intonasinya lebih cengkok sedikit.

Pesta pernikahan hampir sama dengan aceh apda umumnya, hanya berlangsung satu hari, tapi yang mengenak kan adalah, jajanan pada hari pesta pernikahan itu, yang menjadi khas adalah adanya kue serabi dengan kuah tuhe nya, kuah santan yang dimasak dengan pisang, lalu disiram ke serabinya. Wah,, itu yang kami tunggu. Ada juga, tape dengan warna warni.

 

  1. Bensu elianita (Bukit Sama Kota Takengon ) dan Siti Aminah (Bener meriah) ACEH TENGAH

Selanjutnya kita akan menuju Aceh Tengah, Bensu elianita yang berasal dari kota takengon dan siti aminah yang berasal dari Kabupaten Bener Meriah, adat/kebiasaan, makanan, dan bahasa yang sama, wah,, soal dua sahabat saya ini, gak ada habisnya, yang paling lucu, paling semangat kalau ngehadapi kagalauan,, (hihihii, adaja ngelesnnya kalau lgi galau), saya bertemu sangat dekat dengan mereka saat semester 6. Oke, kita akan negbahas soal adat dari daerah dingin ini :

  1. Makanan

Makanan adalah hal yang paling menarik untuk di bahas, hihihi, untuk daerah takengon, yang paling khas adalah ikan, yups, ikan ini tidak di miliki oleh daerah lain, karna ikan ini hidup di air tawar tepatnya di Danau Laut Tawar kota Takengon. Ikan ini berukuran kecil, dan agak manis. Selanjutnya ada buah yang sangat khas, dan jika di temukan di pasar, buah ini banyak berdatangan dari takengon, yaitu ALPUKAT dan Jeruk, karna saya tidak suka alpukat, jadi buat para penggemar alpukat, saya tidak membahasnya, hihih, kita bahas jeruk,, nahhh,, buah satu ini, kita harus pintar memilih, yang mana asem yang mana manis, kalau dari ajaran bensu dan minah, buahh jeruk yang kuningnya ccantik dan kulit agak tebal, jeruknya pasti manis, taktik itu beberapa kali saya coba, sekali duakali, saya selalu mendapat jeruk yang asam, karna bensu sering bawa pulang, jadinya udah ahli dech yang mana manis dan asam, (besok2 2 dus ya ben, keknya 1 dus gak cukup, hihihi) kalau soal daging, takengon juga memasak daging kerbau karna disana banyak kerbau dari pada sapi.

  1. Bahasa dan Pesta Pernikahan

Nahhh,, kalau bahas soal bahasa, bahasa takengon sangat menarik, beda banget ma bahasa melaboh dan bahasa aceh daerah saya, mereka menggunakan bahasa GAYO, dan saya juga mulai mempelajarinya, seperti Hana?(Apa?), Ulak (Pulang), slohen (Kapan) dan GOM….. ($3#%^&) :D. . Kalau bensu dan minah udah ketemu sama orang takengon, nah siap-siap mempelajari satu demi satu kata yang mereka lontarkan, setelah pembicaraan selesai, tanyakan artinya . 😀

Selanjutnya pesta pernikahan, wahhh,, ini paling seru, karna pesta pernikahan di di takengon cukup lama, yaitu seminggu. Detailnya saya gak ingat semuanya, yang saya ingat, mereka bersalawatdan dan di hari berikutnya juga ada tarian guel, setelah pesta pernikahan, besoknya masih ada acara lagi, yang sesuai dengan budaya Gayo. Makanan pada pesta pun cukup banyak, semua makanan adat seperti… di sajikan. Dan mahar orang takengon adalah 7 gram, itu belum isi kamar, siap-siap yang mau lamar bensu dan minah, siapkan isian kamar yang penu ya. 😀

 

 

  1. Srie Zerni ( Labuhan haji) Aceh selatan

Kini kita tiba di daerah aceh bagian selatan, tepatnya di labuhan haji, gadis yang berasal dari daerah tersebut adalah sahabat saya yang bernama sri zerni, kami sering menyebutnya gadis mandarin karna sri punya mata sipit dan kulit putih, sedangkan bensu, gadis korea, karna mata dan kulitnya sama seperti orang korea. Langsung ke topik adat Aceh Selatan :

  1. Makanan

Makanan dari aceh selatan hampir sama dengan masakan padang , santan dan pedas, dan juga ikan asin paling nyami dari pantai labuhan haji. Makanan yang paling enak berikutnya adalah ketupat yang isinya beras ketan, biasanya ketupat yang sering ada adalah isi beras, yang dimasak seperti masak lontong, dan yang menarik lagi dari ketupat ini adalah ketupat nya di goreng,, nyaaaammm,, panas-panas di makan, top markotop dah,,,

  1. Bahasa dan Pesta Pernikahan

Bahasa daerah aceh selatan kedengarannya seperti bahasa padang/Minang/Melayu, saya mulai mempelajarinya juga, seperti “ndak ado kepiang (gak da uang) , alah mangan (udah makan) heheh, ambo (saya), amak (ibu). just it, dan juga mereka menggunakan bahasa “jamu” asli bahasa aceh selatan. kemudian pernikahan, pesta pernikahan disana dirayakan seperti daerah saya, hanya satu hari,dan sepertinya adatnya tyidak sekental aceh tengah, sudah mulai modern seperti daerah lain, ada prasmanan dan makanan besan. Yang terkenal disana duriannya juga, daging duriannya banyak.

 

  1. Yusnidar Aceh Singkil

Ukhti kita yang satu ini, kadang-kadang dingin baget, hihih,, kadang seru baget,,, paling seru kalau lagi pas galau gtu putar nasyid yang lagi kenak kita heheheh

.Gadis yang biasa disapa yus ini lahir di aceh singkil, dia juga punya marga singkil lho,, hihihih marganya SOLIN (marga siapa ini ya) hihi :D. Ya, aceh singkil memiliki keturunan marga seperti orang batak, marga daerah singkil yang biasa saya dengar, seperti solin, malau dan bachin,, oke, dan sekarang kita bahas adat aceh singkil  :

  1. Makanan

Di mulai dari cemilan yang sering di bikin oleh mama nya yus, yaitu keripik pedes, ehmm,, kalau udah makan keripik ini,, udah dech,, yang lain lewat dulu, yang bikin ketagihan adalah, keripik ini pedes, asin dan gurih, beda dech sama keripik pedes lain.

  1. Bahasa dan Pesta Perkawinan

Dialek bahasa singkil hampir sama dengan bahasa batak, mungkin karna secara geografis letak aceh singkil yang dekat dengan provinsi sumatra utara, tapi kosa kata yang di gunakan beda banget sama bahasa batak yang biasa kita denger, misal bahasa batak “siapa nama kau?” nah kalau bahasa singkil, “ ise gelakh mu?” (siapa namamu?) , mike? (kemana), ndeh (tante), kadeh? (apa?),, itu beberapa kosa kata yang sudah sedikit melekat di otak saya,, J

Selanjutnya pesta perkawinan, pesta perkawinan di singkil adatnya sama dengan pesta perkawinan yang di adakan di medan atau suku karo dan batak, pesta berlangsung tiga hari, dan hari akhir ada karokean bersama keluarga.

 

  1. Eka Wati Saputri (Lhokseumawe) Aceh Utara

Tiba saya sedikit menceritakan tentang daerah saya yaitu kota lhokseumawe, tidak banyak yang khas dari kota yang berada di bagian utara provinsi aceh. Makanan dan adat lhokseumawe hampir sama dengan  kota sigli, samalanga, langsa dan lhokseukon, mungkin karna lhokseumawe memiliki warga yang heterogen, yaitu banyaknya pendatang baik dari luar aceh maupun luar kota. Berikut adat lhokseumawe :

  1. Makanan

Asam keu ueng, kuah pliek, kemudian ada kue : wajeb, meuseukat, dodoi, halua (kue istimewa)bhoi, timphan, dan karah. Yang aslinya dari sigli, tapi sudah lama juga di buat di aceh, kalau soal bhoi dan karah, di gedong aceh utara adalah tempatnya dua kueh itu. 24 jam kue tersebut dajajakan.

  1. Bahasa dan Pesta Pernikahan

Bahasa yang digunakan oleh warga lhokseumawe sudah mulai tidak kental seperti yang aslinya, karena warga lhokseumawe yang heterogen. Bahasa aceh yang sangat kental adalah daerahh buloh dan panton, dialek yang sangat kental masih terngiang disana, sedangkan di lhokseumawe, masyarakat lebih senag menggunakan bahasa indonesia.

Pesta pernikahan di lhokseuumawe di berlangsung hanya satu hari, dimulai dari pukul 10 pagi hingga waktu makan siang selesai, sekitar pukul 3 sore, rumah pengantin sudah mulai sepi.

 

I Love my best freind, kami mencintai adat kami walau kami berbeda, tapi eka slalu yakin bahwa kita satu hati, terima kasih sudah menjadi sahabat eka ukhti, semoga ukhuwah ini terjalin hingga kita di surga.. Amin ya Rabbi.

DSC_0052
inilah kamiii 🙂

 

2 thoughts on “1 Provinsi, 4 adat, 6 Sahabat….

Leave a comment